Penyuluhan Kesehatan Ruang Nakula - Halusinasi

 


Memahami Dunia Halusinasi: Penyuluhan Kesehatan tentang Halusinasi di Ruang Nakula RSUD Banyumas


Banyumas - Pada hari Kamis, 17 April 2024, Tim PKRS Ruang Nakula RSUD Banyumas menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Halusinasi di Ruang Nakula. Kegiatan ini diikuti oleh para pasien dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang halusinasi, gejala-gejalanya, dan cara mengatasinya.


Sujono, S.Kep., Ns., Kepala Ruang Nakula, bertindak sebagai fasilitator dalam acara ini. Widi Trisianti, AMK., membuka kegiatan dan menjelaskan rangkaian kegiatan penyuluhan sebagai moderator. Selanjutnya, materi penyuluhan disampaikan oleh Catur Budi Rahayu, S.Kep.,Ns., yang membahas berbagai aspek terkait halusinasi, antara lain:


Pengertian Halusinasi

Halusinasi didefinisikan sebagai salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu seperti suara, penglihatan, pengecapan, penciuman, atau sentuhan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada.


Tanda dan Gejala Halusinasi

Beberapa tanda dan gejala yang menunjukkan seseorang mengalami halusinasi antara lain:

  1. Bicara, tersenyum, dan tertawa sendiri
  2. Menarik diri dan menghindari orang lain
  3. Ketidakmampuan membedakan keadaan nyata atau tidak nyata
  4. Kesulitan memusatkan perhatian
  5. Rasa curiga, permusuhan, dan perilaku merusak (diri sendiri, orang lain, dan lingkungan)
  6. Ekspresi muka tegang dan mudah teringgung


Jenis-Jenis Halusinasi

Halusinasi dapat dikategorikan berdasarkan jenis indra yang terkena, seperti:

  • Halusinasi auditori (pendengaran)
  • Halusinasi visual (penglihatan)
  • Halusinasi taktil (sentuhan)
  • Halusinasi gustatory (pengecapan)
  • Halusinasi olfaktori (penciuman)


Cara Mengontrol Halusinasi

Meskipun halusinasi merupakan gejala yang sulit diatasi, ada beberapa strategi yang dapat membantu pasien untuk mengontrolnya, seperti:

  1. Teknik Grounding: Memfokuskan pada kenyataan dengan cara mengamati dan merasakan lingkungan sekitar.
  2. Distraksi: Mengalihkan perhatian dari halusinasi dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan atau positif.
  3. Terapi Kognitif-Perilaku: Membantu pasien untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang berkontribusi terhadap halusinasi.
  4. Obat-obatan: Penggunaan obat antipsikotik yang diresepkan oleh dokter dapat membantu meredakan gejala halusinasi.


Cara Merawat Pasien dengan Halusinasi

Bagi keluarga dan orang terdekat pasien dengan halusinasi, penting untuk memahami cara merawat mereka dengan tepat, yaitu:

  1. Menciptakan Lingkungan yang Aman: Hindari benda-benda yang dapat membahayakan pasien dan orang lain.
  2. Berkomunikasi dengan Jelas dan Sabar: Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan hindari nada suara yang keras atau menuduh.
  3. Memberikan Dukungan Emosional: Bantu pasien untuk merasa aman dan dicintai.
  4. Mengajak Pasien Beraktivitas: Dorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik dan sosial yang positif.
  5. Bekerja Sama dengan Tenaga Medis: Patuhi instruksi dan saran dari dokter dan perawat terkait perawatan pasien.


Kegiatan penyuluhan berjalan lancar dan para peserta tampak aktif mengikuti penyuluhan dan diskusi dengan pemateri. Diharapkan melalui kegiatan ini, para pasien dan keluarga mereka dapat memahami halusinasi dengan lebih baik, sehingga dapat membantu pasien untuk menjalani hidup yang lebih berkualitas

0 Komentar