Banyumas – Pada Kamis (29/08/2024), Ruang Edelweis RSUD Banyumas menjadi tempat pelaksanaan penyuluhan kesehatan dengan tema “Demam Berdarah Dengue (DBD)”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Ruang Edelweis dan dihadiri oleh keluarga pasien yang dirawat di ruang tersebut.
Acara dibuka oleh Puput Jeni, AMK, yang bertindak sebagai moderator, sementara Irawan S., S.Kep., Ns., berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini. Materi utama disampaikan oleh Susanti, S.Kep., Ns., yang memberikan pemaparan mendetail terkait demam berdarah, termasuk penyebab, gejala, serta cara pencegahannya.
Mengenal Demam Berdarah Dengue (DBD) Susanti menjelaskan bahwa demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama spesies Aedes aegypti. Penyakit ini bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang berada di bawah 1000 meter di atas permukaan laut.
Penyebab dan Penularan DBD Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya telah menggigit penderita DBD. Susanti menegaskan bahwa penyakit ini tidak menular langsung dari orang ke orang melalui kontak fisik, tetapi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Tanda dan Gejala DBD Susanti juga menjelaskan beberapa tanda dan gejala demam berdarah yang harus diwaspadai:
- Demam mendadak tanpa penyebab yang jelas, disertai penurunan nafsu makan dan gejala demam yang berlangsung selama 2-7 hari, diikuti dengan penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba (sering disebut demam pelana kuda).
- Gejala lain meliputi nyeri otot dan sendi, mual, sakit kepala, serta tubuh lemas.
- Tanda-tanda perdarahan, seperti gusi berdarah, mimisan, atau darah pada tinja.
- Kemerahan di wajah dan leher, serta muntah.
- Pada kondisi yang lebih parah, pasien bisa mengalami syok, yang ditandai dengan kulit dingin, tubuh lemah, hingga kehilangan kesadaran.
Tips Mencegah DBD Selanjutnya, Susanti memberikan beberapa tips untuk mencegah penularan DBD, di antaranya:
- Menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan area tersebut mendapatkan cukup sinar matahari.
- Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M+:
- Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
- Mengubur atau membakar barang-barang bekas seperti kaleng dan botol yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
- Menggunakan kelambu, obat nyamuk, serta menghindari baju bergantungan yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
- Menambahkan abate pada tempat penyimpanan air serta melakukan fogging di daerah dengan banyak kasus DBD.
Kegiatan penyuluhan ini berjalan lancar dan disambut antusias oleh peserta. Sesi tanya jawab di akhir acara memperlihatkan minat besar keluarga pasien terhadap informasi yang disampaikan. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, para peserta dapat lebih memahami pentingnya pencegahan dan penanganan dini terhadap demam berdarah, sehingga dapat melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini.
0 Komentar