Banyumas – Dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap bersama-sama menyamakan persepsi melalui pertemuan bertajuk "Monitoring dan Evaluasi Penerapan AMP-SR Bersumber Data MPDN" pada Rabu (04/09/2024) di Aula Pertemuan RSUD Banyumas, Lantai III Gedung Thalasemia.
Audit Maternal Perinatal-Surveilans dan Respon (AMP-SR) merupakan program penting untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebab kematian ibu dan bayi. Kedua kabupaten, yang diwakili oleh Dinas Kesehatan dan RSUD masing-masing, menghadiri pertemuan ini bersama perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dr. Cahya Tri Purnami, SKM, M.Kes. dari Puslitkes LPPM UNDIP.
Dr. Cahya dalam sambutannya menegaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan supervisi fasilitatif, bukan untuk mencari kesalahan. "Kita hari ini melakukan monev bukan mencari kesalahan, tetapi melakukan supervisi fasilitatif, sehingga dapat menemukan persamaan dan kelemahan yang perlu ditindaklanjuti," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya setiap instansi, baik rumah sakit maupun dinas kesehatan, untuk memaparkan sejauh mana pelaksanaan AMP-SR telah dilakukan, guna menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Wadiryan RSUD Banyumas, dr. Rudi Kristiyanto, Sp.B., yang hadir mewakili Direktur RSUD Banyumas, menyampaikan harapannya agar pertemuan ini membawa manfaat yang nyata bagi peningkatan kualitas pelayanan di RSUD Banyumas dan RSUD Cilacap. "Saya berharap acara seperti ini bisa membawa semua pelayanan di RSUD Banyumas dan RSUD Cilacap menjadi lebih baik lagi, termasuk semua evaluasi yang ada," katanya.
Acara ini dilanjutkan dengan paparan dari masing-masing perwakilan kabupaten dan diakhiri dengan sesi Focus Group Discussion (FGD), di mana para peserta berdiskusi untuk menemukan solusi bersama dalam mengoptimalkan penerapan AMP-SR di wilayah mereka.
0 Komentar