BANYUMAS – Sebanyak 25 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan nakes lainnya dari berbagai Puskesmas di wilayah Kabupaten Banyumas mengikuti Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa, yang diselenggarakan di Aula Lantai III Gedung Thalasemia RSUD Banyumas, mulai 8 hingga 12 April 2025.
Pelatihan ini merupakan kerja sama antara RSUD Banyumas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam penanganan masalah kejiwaan di layanan kesehatan primer.
Dalam sambutannya, Direktur RSUD Banyumas, dr. Dani Esti Novia, menyampaikan bahwa berdasarkan data WHO, sebanyak 24% pasien di layanan kesehatan primer mengalami gangguan jiwa, dengan jenis yang paling banyak ditemukan adalah depresi dan kecemasan. Sementara itu, Riskesdas 2018 mencatat bahwa 9,8% penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional, dan 6,7 per 1.000 penduduk mengalami gangguan jiwa berat.
“Oleh sebab itu, upaya dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat, mencegah masalah kesehatan jiwa, dan melakukan intervensi dini perlu menjadi prioritas bersama dalam menekan angka gangguan jiwa berat di masa mendatang,” ujarnya.
Pelatihan ini juga selaras dengan misi RSUD Banyumas dalam mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia, khususnya tenaga kesehatan baik internal maupun eksternal rumah sakit.
Sementara itu, Agus Nugroho, S.IP., M.Kes., selaku Kepala Bagian Diklat Litbang dan PMKS, melaporkan bahwa peserta pelatihan berasal dari berbagai Puskesmas di Kabupaten Banyumas dan akan mengikuti kegiatan pelatihan secara klasikal serta akan mendapatkan 5 SKP sebagai pengakuan kompetensi.
Mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Plt. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, dr. Novita Sabjan, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi pelatihan ini yang menjadi kegiatan perdana tahun 2025 bersama RSUD Banyumas.
“Pelatihan ini saya katakan ‘gas pol’, karena langsung digelar di hari pertama masuk kerja tahun ini, dan berjalan efektif,” ujarnya.
Ia juga berharap para peserta dapat menyerap ilmu secara maksimal, karena difasilitasi oleh para tenaga kesehatan yang berpengalaman langsung menangani pasien dengan gangguan jiwa.
“Tidak hanya teori, tetapi juga praktik dan pengalaman lapangan yang akan sangat berguna bagi peserta dalam pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas,” tambahnya.
Acara pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Direktur RSUD Banyumas dan Plt. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal yang strategis untuk meningkatkan kesiapan tenaga kesehatan di lini terdepan dalam menangani masalah kesehatan jiwa di masyarakat.
0 Komentar