Banyumas – Komitmen meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan menurunkan angka stunting terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Selasa (17/06/2025), Pelatihan Konseling Menyusui Tahap 2 kembali digelar di Aula Thalasemia RSUD Banyumas dan akan berlangsung selama lima hari, hingga Sabtu (21/6/2025) mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr. Widyana Grehastuti, Sp. OG, M.Si. Med., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam upaya pemenuhan hak anak atas ASI eksklusif.
“Kami di Dinkes menyadari bahwa keberhasilan pemberian ASI eksklusif tidak hanya bergantung pada kemauan ibu, tetapi juga pada dukungan lingkungan, termasuk dari tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi penting agar tenaga gizi dan bidan di lapangan bisa memberikan edukasi dan konseling yang tepat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, peserta pelatihan juga memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan ilmu yang didapat melalui pelatihan internal di wilayah kerja masing-masing, agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur RSUD Banyumas, dr. Dani Esti Novia. Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan tahap pertama yang telah sukses dilaksanakan sebelumnya, dan kembali melibatkan para tenaga gizi dan bidan dari berbagai Puskesmas di wilayah Banyumas.
Dalam sambutannya, dr. Dani Esti Novia menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari upaya strategis rumah sakit dalam mendukung kebijakan nasional dan meningkatkan kapasitas layanan kesehatan primer.
“RSUD Banyumas berkomitmen menjadi bagian dari solusi masalah gizi dan stunting. Melalui pelatihan ini, kami berharap para tenaga kesehatan dapat menjalankan peran aktif sebagai konselor menyusui yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga empatik dan komunikatif dalam mendampingi ibu menyusui,” ujar dr. Dani.
Hari pertama pelatihan diisi dengan materi dasar konseling menyusui, pemahaman tentang 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM), serta studi kasus lapangan. Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai penyegaran teori, namun juga untuk memperkuat jejaring dan koordinasi antar tenaga kesehatan dalam misi bersama menurunkan angka stunting di Banyumas.
Dengan terselenggaranya pelatihan tahap kedua ini, diharapkan semakin banyak tenaga kesehatan yang siap menjadi ujung tombak dalam mendukung praktik menyusui yang benar di masyarakat.
0 Komentar