PPID Pembantu RSUD Banyumas Ikuti Studi Tiru di Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta



Kulonprogo - Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama Kabupaten Banyumas melaksanakan Studi Tiru di Kalurahan Karangsari Kecamatan Pengasuh Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.


Studi Tiru dilaksanakan pada Selasa (28/6/2022) kemarin dengan berkunjung langsung di Aula Balai Desa Karangsari.

Rombongan dari Kabupaten Banyumas dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi, Yayah Setiyono, yang diikuti oleh seluruh PPID Pembantu di Kabupaten Banyumas.


Dari RSUD Banyumas mengirimkan Wakil Ketua PPID Pembantu, Menik Nur Utami, untuk mengikuti kegiatan dimaksud. Kegiatan secara keseluruhan akan dilaksanakan selama 3 hari dengan mengunjungi 2 kabupaten yaitu Kulonprogo dan Bantul.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Panewu (sebutan setingkat camat) Pengasih, Reza, dikatakan bahwa Desa Karangsari merupakan salah satu desa yang berprestasi di bidang keterbukaan informasi publik baik tingkat provinsi maupun nasional.


"Ditingkat Provinsi DIY, Karangsari menjadi yang terbaik, sedangkan di tingkat nasional menduduki peringkat 8 besar untuk pengelolaan PPID" katanya.

Prestasi ini dinilai bagus karena Karangsari memiliki beberapa inovasi yang dikembangkan di wilayah desanya, kata Reza lebih lanjut.

"Karangsari melakukan inovasi yang dilakukan oleh para perangkat desanya diantaranya, Internet Madusari, Nabuh Gamelan (inovasi pengelolaan sampah) dan Lurah Sapa Warga" jelasnya.

Hal ini juga diamini oleh Ari Wibowo selaku Carik (Sekretaris Desa) yang mengatakan bahwa Karangsari tidak hanya berprestasi sampai tingkat nasional saja.

"Kami menjadi salah satu nomine desa digital di tingkat Asia Tenggara" katanya.

Dengan luas desa 1.160 hektar, Karangsari memiliki 33 titik pemancar sinyal internet yang tersebar di seluruh wilayah desa.


Yayah Setiyono dalam penyampaian tujuan kegiatan mengatakan bahwa sengaja memilih Karangsari sebagai salah satu tujuan studi Tiru PPID Kabupaten Banyumas.

"Karangsari dipilih sebagai tujuan studi tiru karena prestasi yang telah dicapainya dan juga lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Banyumas" katanya.

Dia berharap agar apa yang telah dilakukan oleh Desa Karangsari bisa menjadi inspirasi bagi wilayah Banyumas dalam pengelolaan PPID di tingkat desa.

0 Komentar