Dalam rangka memperingati Hari Thalasemia pada 8 Mei 2025, RSUD Banyumas mengajak masyarakat untuk lebih mengenal penyakit Thalasemia dan pentingnya pencegahan sejak dini melalui edukasi dan skrining.
Apa itu Thalasemia?
Thalasemia adalah kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orangtua kepada anak dan keturunannya. Kondisi ini terjadi karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein hemoglobin utama dalam darah, sehingga sel darah merah (eritrosit) menjadi mudah pecah. Akibatnya, penderita mengalami kekurangan darah (anemia) yang ditandai dengan pucat dan mudah lelah.
Jenis-Jenis Thalasemia:
Thalasemia Mayor
Umumnya terdeteksi sejak bayi. Gejala yang muncul meliputi wajah pucat, lemah, lesu, sering sakit, hingga perut membuncit. Pasien membutuhkan transfusi darah seumur hidup.
Thalasemia Minor
Tidak menunjukkan gejala khusus dan tampak normal. Namun, dari pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar HB yang sedikit di bawah normal.
Thalasemia Intermediat
Baru terdeteksi saat anak sudah cukup besar. Gejalanya lebih ringan dibanding mayor, tetapi tetap memerlukan transfusi darah secara berkala.
Pencegahan Thalasemia:
Lakukan skrining Thalasemia di Puskesmas atau Rumah Sakit untuk mendeteksi apakah seseorang merupakan pembawa sifat Thalasemia (carrier). Skrining sebaiknya dilakukan sebelum menikah, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan Thalasemia. Dengan demikian, risiko melahirkan anak dengan Thalasemia Mayor dapat dicegah.
🩸 Mari tingkatkan kesadaran tentang Thalasemia dan lakukan pencegahan sejak dini demi generasi sehat bebas Thalasemia.
💬 Info lebih lanjut: https://p2ptm.kemkes.go.id
0 Komentar